10 Hal yang Dibutuhkan Anak dari Orangtua
Siapa sih, yang tak ingin memiliki anak yang percaya diri, merasa dicintai, dan diperlakukan dengan baik? Bukan hanya Anda, lho, yang punya kebutuhan dan menuntut kewajiban dari mereka. Anak-anak pun menginginkan 10 hal berikut ini dari Anda, agar tumbung kembangnya maksimal.
Mendengarkan
Mungkin apa yang dia ceritakan terkesan sepele. Sedangkan kondisi emosional atau kegiatan Anda mungkin sedang padat sehingga tak memungkinkan punya waktu untuk mendengarkannya. Namun, cobalah untuk tetap mendengarkan cerita anak Anda. Ini akan membuatnya merasa Anda punya ketertarikan pada ceritanya dan menghargainya.
Memuji
Memuji, meski hanya untuk hal-hal sederhana yang ia lakukan, akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Sebaliknya, mengatakan hal-hal yang secara tidak langsung meremehkan apa yang ia lakukan bisa menyurutkan semangatnya. Jadi, jangan pelit pujian kalau ia melakukan hal-hal positif.
Cinta tanpa syarat
Apa pun yang ia lakukan, ia butuh dicintai tanpa tergantung kondisi emosi yang Anda rasakan, atau hal lainnya. Dengan demikian, ia akan merasa nyaman berkomunikasi dengan Anda, bahkan ketika menceritakan kesalahan yang telah dibuatnya. Selanjutnya, Anda tinggal memberitahunya bagaimana agar ia tidak mengulangi kesalahan.
Percaya
Cobalah untuk memberikannya tanggung jawab kecil, misalnya menjaga adiknya saat Anda mencuci piring. Atau, biarkan ia melakukan hal yang diinginkannya, selama itu positif. Amati bagaimana ia melakukannya dari kejauhan. Ini akan membuatnya merasa dipercaya mampu melakukan hal penting atau tanggung jawab.
Bersenang-senang
Jangan hanya terus menuntutnya melakukan kewajibannya sebagai anak. Ia pun berhak menuntut haknya layaknya anak lain, yaitu bersenang-senang. Lupakan sejenak kesibukan Anda, tunda kegiatan lain, dan lakukan kegiatan yang menyenangkan bersamanya. Pergi ke tempat bermain, pantai, berenang, atau bahkan hanya memasak bersama Anda di rumah bisa meninggalkan kenangan manis baginya.
Minta penjelasan
Membiasakan anak untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan memang baik. Namun, lanjutkan pada langkah berikutnya, tanyakan mengapa ia meminta maaf. Terbiasa memberikan penjelasan atas hal ini akan membuat anak tidak meremehkan atau hanya mengobral kata maaf.
Bertanggung jawab
Bila memang Anda yang salah, katakan dengan jujur padanya dan mintalah maaf. Tak lupa, katakan bahwa Anda akan memperbaiki kesalahan tersebut. Dengan demikian, anak belajar untuk bertanggungjawab bila melakukan kesalahan, dan tahu bahwa terkadang orangtua pun salah.
Kesempatan kedua
Mungkin ia memang melakukan kesalahan yang membuat emosi Anda memuncak, tapi ada baiknya Anda berikan kesempatan lagi padanya. Sehingga, ia berusaha memperbaiki diri dan belajar untuk lebih baik di kemudian hari.
Tak ada yang sempurna
Katakan padanya kalimat di atas. Sampaikan pula, sekeras apa pun kita berusaha untuk menyenangkan orang lain, bukan tidak mungkin tetap akan ada orang yang tidak puas pada kita. Begitu pula halnya dengan orang lain. Sebab, setiap orang unik dan berbeda. Selain itu, tak ada orang yang sempurna.
Maklum
Jangan merasa dunia kiamat hanya karena dia memecahkan keramik kesayangan Anda, atau menumpahkan makanan atau minumannya ke karpet. Alih-alih mengamuk, ajak dia untuk membersihkannya bersama. Ingat, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk Anda.
Senin, 10 Desember 2012
Munir Said Thalib
Munir Said Thalib (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 – meninggal di Jakarta jurusan ke Amsterdam, 7 September 2004 pada umur 38 tahun) adalah pria keturunan Arab yang juga seorang aktivis HAM Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat Dewan Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.
Jenazah Munir dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kota Batu.
Istri Munir, Suciwati, bersama aktivis HAM lainnya terus menuntut pemerintah agar mengungkap kasus pembunuhan ini.
Pembunuhan
Munir Said Thalib, akan melanjutkan studi S2 bidang hukum humaniter di Universitas Utrecht, Belanda. Pukul 21.30 WIB. Melalui pengeras suara, seluruh penumpang pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 974 tujuan Amsterdam dipersilakan petugas bandara naik ke pesawat.
Rombongan orang kulit putih bergegas, banyak dari mereka adalah warga negara Belanda. Saat akan memasuki pintu pesawat, Munir bertemu Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot Garuda yang biasa dipanggil Polly. Status Polly dalam penerbangan ini adalah extra crew, yaitu kru yang terbang sebagai penumpang dan akan bekerja untuk tugas lain. Mereka bertemu di dekat pintu masuk kelas bisnis. Sebagai penumpang kelas ekonomi, Munir sebenarnya akan lebih dekat dengan tempat duduknya bila masuk melalui pintu belakang. Diawali percakapan dengan Polly, Munir berakhir di tempat duduk kelas bisnis, nomor 3K. Kursi 3K adalah tempat duduk Polly, sementara milik Munir adalah 40G. Polly selanjutnya naik ke kokpit di lantai dua untuk bersalaman dan mengobrol dengan awak kokpit yang bertugas. Saat pesawat mundur dan siap tinggal landas, Polly dipersilakan oleh purser Brahmanie untuk duduk di kelas premium karena banyak tempat duduk yang kosong di kelompok termahal itu. Purser adalah pimpinan kabin yang bertanggung jawab atas kenyamanan seluruh penumpang, termasuk kepindahan tempat duduk mereka. Lelaki berseragam pilot kemeja putih dan celana biru dongker itu pun duduk di 11B.
Ada dua cerita tentang kepindahan Munir ke kelas bisnis itu, yaitu menurut kisah brahmanie dan polly. Dalam sidang PN (Pengadilan Negeri) Jakarta Pusat, Brahmanie bersaksi, “Saat sedang di depan toilet bisnis, saya berpapasan dengan Saudara Polly. Lalu, Saudara Polly, sambil memegang boarding pass warna hijau, bertanya dalam bahasa Jawa, ‘Mbak, nomer 40G nang endi? Mbak, aku ijolan karo kancaku,’ (Mbak, nomor 40G di mana? Mbak, saya bertukar tempat dengan teman saya.) tanpa menyebutkan nama temannya. Karena nama temannya tidak disebutkan, saya ingin tahu siapa teman Saudara Polly. Lalu, saya datangi nomor 3K, dan ternyata yang duduk di sana Saudara Munir, yang lalu saya salami. Saudara Polly tidak duduk di 40G, tapi di premium class nomor 11B atas anjuran saya karena banyak tempat duduk yang kosong.” Sementara itu, dalam wawancara di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Polly bercerita, “Saya ketemu Munir di pintu pesawat Garuda Indonesia, di bandara Jakarta. Dia tanya di pintu bisnis, ‘Tempat duduk ini di mana?’ Saya bilang, ‘Wah Bapak ini di ekonomi, cuma tempat duduknya yang mana saya tidak hafal.’ Kemudian, itu kan antre, ada banyak penumpang lain mau masuk, saya persilakan duluan. Saya sebagai kru lebih baik ngalah, toh sama-sama naik pesawat, nggak mungkin ditinggal. Setelah itu, karena saya mau masuk ke ruang bisnis, mau melangkah ke dalam pesawat, saya bilang kepada Munir, ‘Saya duduk di bisnis, kalau Bapak mau di sini, ya Bapak tanya dulu sama pimpinan kabin, kalau diizinkan ya silakan, bila tidak ya mohon maaf.’ Bahasa saya seperti itu. Sudah, itu saja.” Sebelum pesawat tinggal landas, di kelas bisnis, Yeti Susmiarti menyajikan welcome drink. Penumpang diminta mengambil gelas berisi sampanye, jus jeruk, atau jus apel. Munir memilih jus jeruk. Selesai minuman pembuka, pramugari senior itu membagikan sauna towel (handuk panas), yang biasa digunakan untuk mengelap tangan, lalu memberikan surat kabar kepada penumpang yang ingin membacanya. Semua layanan itu disajikan Yeti sendiri, dengan bantuan Oedi Irianto, pramugara senior, yang menyiapkan segala keperluannya di pantry. Pukul 22.02 WIB pesawat yang dikendalikan Kapten Pilot Sabur Muhammad Taufik itu tinggal landas. Untuk mengukur waktu tinggal landas dan mendarat secara tepat, industri penerbangan menggunakan istilah block off dan block on. Block off adalah waktu yang menunjukkan saat ganjal roda pesawat di bandara dilepas dan pesawat mulai bergerak untuk terbang. Block on digunakan sebagai penanda waktu kedatangan pesawat di bandara tujuan, yaitu saat ganjal roda pesawat dipasang.
Sekitar 15 menit setelah tinggal landas, pramugari menawarkan beberapa pilihan makanan dalam kemasan yang masih panas di atas nampan. Di kursi 3K, Munir memilih mi goreng. Selesai mi, Yeti kembali memberi tawaran minuman, kali ini lebih banyak pilihan daripada welcome drink. Pilihannya adalah minuman beralkohol (wiski, gin, vodka, red wine, white wine, dan bir), soft drink, jus apel serta jus jeruk Buavita, jus tomat Berry, susu putih Ultra, air mineral Aqua, teh, dan kopi. Munir kembali memilih jus jeruk. Setelah mengarungi langit pulau Jawa, Sumatera, dan laut di sekitarnya selama 1 jam 38 menit, pesawat GA 974 mendarat di Bandara Changi, Singapura pukul 00.40 waktu setempat. Zona waktu Singapura satu jam lebih awal ketimbang WIB. Awak kabin memberi penumpang waktu untuk jalan-jalan atau kegiatan apa saja di Bandara Changi selama 45 menit.
Karena keluar dari pintu bisnis, Munir pun lebih cepat mencapai Coffee Bean dibanding jika keluar dari pintu ekonomi. Usai singgah di kedai itu, dia kembali menuju ke pesawat melaui gerbang D 42. Di perjalanan menuju pintu Garuda, dia disapa oleh seorang laki-laki. “Anda Pak Munir, ya?” “Iya, Pak.” “Saya dr. Tarmizi dari Rumah Sakit Harapan Kita. Pak Munir ngapain ke Belanda?” “Saya mau belajar, mau nge-charge satu tahun.” “Di mana?” “Utrecht.” “Wah, Indonesia kehilangan, dong. Anda kan orang penting?” komentar dr. Tarmizi. “Ya… ini perlu untuk saya, Pak,” timpal Munir sambil tersenyum. “Anda ‘kan pernah nulis tentang Aceh. Bagaimana sih, bisa beres nggak tuh?” tanya dokter lagi, sambil keduanya berjalan. “Ah, itu tergantung niat, Dok.” “Maksudnya?” “Kalau niatnya membereskan, tiga bulan juga beres.” Kemudian, dokter kelahiran Sumatera Barat itu mengeluarkan dompet dan memberi Munir kartu namanya sambil berkata, “Kapan-kapan, bila perlu, silakan menghubungi saya.” Munir menerima kartu nama dr. Tarmizi Hakim, lalu keduanya berpisah. Si dokter masuk ke kelas bisnis, Munir menuju pintu bagian belakang pesawat dan duduk di kursi 40G kelas ekonomi, sebagaimana tercantum di boarding pass-nya. Karena Polly hanya sampai Singapura, Munir pun kembali ke tempat duduk aslinya untuk penerbangan Singapura-Amsterdam. Total waktu transit di Changi (antara block on dan block off) adalah 1 jam 13 menit, jumlah waktu yang digunakan pesawat untuk pengisian bahan bakar, penggantian seluruh awak kokpit dan kabin, serta penambahan penumpang dari Singapura.
Pesawat tinggal landas dari Changi pukul 01.53 waktu setempat. Penerbangan menuju Schipol ini dipimpin oleh Kapten Pantun Matondang, dengan purser Madjib Nasution sebagai penanggung jawab pelayanan penumpang. Sebelum pesawat mengangkasa, pramugari Tia mengecek kesiapan penumpang untuk tinggal landas. Saat melakukan kewajibannya, dia dipanggil oleh Munir yang meminta obat Promag. Pramugari bernama lengkap Tia Dewi Ambara itu meminta Munir menunggu sebentar karena pesawat akan tinggal landas dan seluruh awak kabin harus duduk di tempat masing-masing. Kira-kira 15 menit kemudian, setelah pesawat di ketinggian aman, Tia mulai membagikan selimut dan earphone, dilanjutkan dengan makanan pengantar tidur. Saat Tia sampai di 40G, lelaki berkaus abu-abu dan bercelana jins hitam itu sedang tidur. Tia membangunkannya dan bertanya, “Apa Bapak sudah dapat obat dari teman saya?” “Belum.” “Maaf, kami tidak punya obat.” Tia lalu menawarkan makanan, yang ditolak oleh Munir. Namun, lelaki ini meminta teh hangat. Tia pun menyajikan teh panas yang dituangkan dari teko ke gelas di atas troli. Munir menerima uluran minuman itu, lengkap dengan gula 1 sachet. Ketika Tia melanjutkan melayani penumpang lain, Munir melewatinya di gang menuju toilet. Ini kali pertama Munir pergi ke toilet, sekitar 30 menit setelah tinggal landas.
Tiga jam sudah pesawat besar itu terbang dan sedang berada di langit India saat Munir semakin sering pergi ke toilet. Ketika berjalan di gang kabin yang hanya diterangi oleh lampu baca, dia berpapasan dengan pramugara Bondan Hernawa. Dia mengeluhkan sakit perut dan muntaber kepada Bondan, serta memintanya memanggilkan dr. Tarmizi yang duduk di kelas bisnis. Munir juga memberinya kartu nama dokter itu. Sesuai prosedur untuk situasi semacam ini, Bondan pun melapor kepada purser Madjib Nasution yang berada di Purser Station. “Bang, ini Pak Munir penumpang kita sakit. Buang-buang air, muntah-muntah. Ini ada kawannya, dokter, tapi saya tidak tahu duduk di mana. Tolong carikan tempat duduknya,” ujar Bondan sambil menyerahkan kartu nama dr. Tarmizi. Madjib mencari penumpang atas nama dr. Tarmizi Hakim di Passenger Manifest dan menemukannya di kursi nomor 1J. Belum sempat dia beranjak, Munir sudah berada di depan Purser Station. Sambil memegangi perut, Munir berkata, “Saya sudah buang-buang air, pakai muntah juga. Mungkin maag saya kambuh. Seharusnya tadi tidak minum jeruk waktu dari Jakarta-Singapura.” Munir pun melanjutkan perjalanannya ke toilet. Madjib dan Bondan lalu mendatangi 1J dan mendapati dr. Tarmizi sedang tidur di 1K, kursi sebelah kanannya yang, karena dekat jendela dan dia dapati kosong, lalu dia duduki. “Dokter, dokter…,” Madjib berusaha membangunkan. Keduanya mengulanginya beberapa kali dengan suara lebih keras, tapi tidur dokter bedah itu tetap tak terusik. Madjib kembali berjumpa Munir di gang dan memintanya membangunkan dr. Tarmizi sendiri, sementara Bondan pergi ke pantry untuk melaksanakan tugas terjadwalnya. Akhirnya, dr. Tarmizi bangun. Munir menjelaskan kondisi tubuhnya yang saat itu tampak sangat lemah dengan berkata, “Saya sudah muntah dan buang air besar enam kali sejak terbang dari Singapura.” Dr. Tarmizi mengusulkan kepada Madjib supaya Munir pindah tempat duduk ke nomor 4 karena tempat itu kosong dan dekat dengannya. Munir pun duduk di kursi 4D. Dr. Tarmizi mengambil posisi di samping kirinya. “Pak Munir makan apa saja dua hari terakhir ini?” tanya dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular itu. Munir hanya diam, mungkin akibat nyeri perutnya. Pertanyaan itu disambut oleh Madjib, “Pak Munir tadi sempat minum air jeruk, padahal Pak Munir tidak kuat minum jeruk karena punya maag.” Munir tetap diam, tidak berkomentar. “Kalau maag tidak begini,” kata si dokter, yang lalu bertanya kepada Munir, “Anda makan apa?” “Biasa saja.” “Kemarin?” “Biasa saja.” “Kemarinnya lagi?” “Biasa saja.” Dokter itu melakukan pemeriksaan secara umum dengan membuka baju pasiennya. Dia lalu mendapati nadi di pergelangan tangan Munir lemah. Dokter berpendapat Munir menunjukkan gejala kekurangan cairan akibat muntaber.
Munir kembali lagi ke toilet, diikuti dokter, pramugara, dan pramugari. Setelah muntah dan buang air, dia pulang ke kursi 4D, sambil terus batuk-batuk berat. Dr. Tarmizi meminta seorang pramugari mengambilkan Doctor’s Emergency Kit yang dimiliki setiap pesawat terbang. Kotak itu dalam keadaan tersegel. Setelah melihat isinya, dia berpendapat obat yang tersedia sangat minim, terutama untuk kebutuhan Munir. Dr. Tarmizi memerlukan infus, tapi tidak ada. Tidak ada obat khusus untuk sakit perut mulas, juga obat muntaber biasa. Si dokter pun mengambil obat dari tasnya sendiri. Dia memberi Munir obat diare New Diatabs serta obat mual dan perih kembung Zantacts dan Promag. Dua tablet untuk yang pertama dan masing-masing satu tablet untuk dua terakhir. Dr. Tarmizi lalu meminta seorang pramugari membuatkan teh manis dengan sedikit tambahan garam di dalamnya. Namun, lima menit setelah meminum teh hangat itu, Munir kembali ke toilet. Munir rampung setelah lima menit dan membuka pintu. Dr. Tarmizi lalu membimbing Munir berjalan menyusuri gang sambil berkomentar kepada purser Madjib, “Mengapa infus saja tidak ada padahal perjalanan sejauh ini?” Di kotak obat pesawat terdapat cairan Primperam, obat antimual dan muntah, yang kemudian disuntikkan dr. Tarmizi ke tubuh Munir sejumlah 5 ml (dosis 1 ampul). Injeksi di bahu kiri ini cukup berpengaruh karena Munir kemudian tidur. Penderitaannya reda selama 2-3 jam.
Munir bangun dan kembali masuk ke toilet. Dia cukup lama berada di dalamnya, kira-kira 10 menit, dan pintunya pun tidak tertutup dengan sempurna. Madjib memberanikan diri melongok lewat celah yang ada dan mengetuk pintu, tapi tidak ada respons dari orang yang sedang menderita di dalam sana. Madjib membuka pintu lebih lebar dan melihat laki-laki 38 tahun itu sedang bersandar lemas di dinding toilet. Purser Madjib langsung memanggil dokter yang selama setengah jam terakhir paling tahu kondisi penumpangnya itu. Dr. Tarmizi mengajak Madjib dan pramugara Asep Rohman mengangkat Munir kembali ke kursi 4D. Setelah didudukkan di kursi, Munir menjalani pemeriksaan oleh dr. Tarmizi, dalam gelapnya kabin pesawat yang hanya diterangi lampu baca. Kegelapan ini keadaan yang tak bisa mereka atasi sebab demikianlah aturan penerbangan. Pertama pergelangan tangan, lalu perut. Saat perutnya diketuk oleh si dokter, Munir mengeluh, “Aduh, sakit,” sambil memegang perut bagian atas. Madjib menyarankannya untuk ber-Istighfar, disambut Munir dengan menyebut, “Astaghfirullah Haladzim, La Illaha Illa Llah,” sambil tetap memegangi perut. Pramugari Titik Murwati yang berada di dekat situ berinisiatif memberi balsem gosok, tindakan yang dia harap bisa membantu meredakan derita penumpangnya. Atas persetujuan dr. Tarmizi, Titik menggosok perut Munir dengan balsem yang bisa memberikan rasa hangat. Munir berkata dia ingin istirahat karena capek. Dr. Tarmizi membuka kotak obat lagi dan mengambil obat suntik Diazepam. Kali ini, dokter menyuntikkan 5 mg di bahu kanan, juga dengan bantuan purser Madjib. Jarak antara kedua suntikan sekitar 4-5 jam. Sesudah suntikan obat penenang itu, Munir masih merasakan mulas di perut. Lima belas menit berlalu dan Munir ke toilet lagi, ditemani dokter, purser, serta pramugari. Di dalamnya, Munir muntah, diikuti buang air. Kembali ke tempat duduk, Munir berkata dirinya ingin tidur telentang. Purser dan seorang anak buahnya membentangkan sebuah selimut sebagai alas di lantai depan kursi 4D-E dan sebuah bantal di atasnya. Dia pun berbaring di sana, dengan dua selimut lagi diletakkan di atas tubuhnya agar hangat. Dr. Tarmizi berkata kepada awak kabin itu supaya Munir dijaga, dan bahwa dirinya ingin istirahat karena besok kerja (dia akan melakukan operasi jantung di rumah sakit di Swole), sambil minta dibangunkan bila terjadi apa-apa dengan Munir. Juga, dia berpesan agar mereka memastikan dokter dari Amsterdam yang besok masuk ke pesawat membawa infus. Setelahnya, si dokter kembali ke kursi di 1K dan tidur. Munir kembali bisa tidur, tapi sering berubah posisi, dan posisi itu selalu miring, tidak pernah telentang atau tengkurap. Madjib terus setia menjaga Munir sampai sekitar 3 jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol, saat awak kabin menyiapkan makan pagi penumpang.Madjib berjalan ke tempat duduk dr. Tarmizi dan bertanya apakah perlu dirinya membangunkan Munir untuk sarapan, yang dijawab dengan anjuran untuk membiarkan Munir tetap istirahat. Madjib pun melakukan tugas rutinnya mengawasi lingkungan pesawat.
Sekitar dua jam sebelum pesawat mendarat, jam 05.10 GMT atau 12.10 WIB, ketika sarapan masih berlangsung dan lampu kabin masih menyala, Madjib kembali melangkahkan kaki mengunjungi “tempat tidur” Munir. Di depan kursi 4D-E, dia melihat tubuh Munir dalam posisi miring menghadap kursi, mulutnya mengeluarkan air liur tidak berbusa, dan telapak tangannya membiru. Dia memegang tangan Munir dan mendapati rasa dingin. Madjib yang kaget bergegas menuju kursi sang dokter. Dokter memegang pergelangan tangan Munir sambil dengan tangan satunya menepuk-nepuk punggung. Dia berulang-ulang berujar, “Pak Munir… Pak Munir….“ Akhirnya, memandang purser Madjib, dr. Tarmizi berkata pelan, “Purser, Pak Munir meninggal… Kok secepat ini, ya…. Kalau cuma muntaber, manusia bisa tahan tiga hari.” Purser Madjib meminta Bondan dan Asep membantunya mengangkat tubuh kaku Munir ke tempat yang lebih baik: lantai depan kursi 4J-K. Munir berbaring di atas dua lembar selimut, kedua matanya dipejamkan oleh Bondan, tubuhnya ditutupi selimut.
Bondan dan Asep membaca surat Yassin di depan jenazah Munir Said Thalib, empat puluh ribu kaki di atas tanah Rumania.
Pada tanggal 12 November 2004 dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir, meskipun ada yang menduga bahwa oknum-oknum tertentu memang ingin menyingkirkannya.
Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden Susilo juga membentuk tim investigasi independen, namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik.
Pada 19 Juni 2008, Mayjen (purn) Muchdi Pr, yang kebetulan juga orang dekat Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir[1]. Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah padanya[2].Namun demikian, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Vonis ini sangat kontroversial dan kasus ini tengah ditinjau ulang, serta 3 hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa[3].
[sunting]Film dokumenter
Untuk memperingati satu tahun kepergian Munir, diluncurkan film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul Bunga Dibakar di Goethe-Institut, Jakarta Pusat, 8 September 2005. Film ini menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai seorang suami, ayah, dan teman. Munir digambarkan sosok yang suka bercanda dan sangat mencintai istri dan kedua anaknya. Masa kecil Munir yang suka berkelahi layaknya anak-anak lain dan tidak pernah menjadi juara kelas juga ditampilkan. Munir dibunuh di era demokrasi dan keterbukaan serta harapan akan hadirnya sebuah Indonesia yang dia cita-citakan mulai berkembang. Semangat inilah yang ingin diungkapkan lewat film ini.
Sebuah film dokumenter lain juga telah dibuat, berjudul Garuda's Deadly Upgrade hasil kerja sama antara Dateline (SBS TV Australia) dan Off Stream Productions.
Pada peringatan tahun kedua, 7 September 2006, di Tugu Proklamasi diluncurkan film dokumenter berjudul "His Strory". Film ini bercerita tentang proses persidangan Pollycarpus dan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan.
[sunting]Peringatan
Sejak 2005, tanggal kematian Munir 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.
[sunting]Biografi
- Lahir: Malang, 8 Desember 1965
- Jabatan: Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial
- Pendidikan: S1 FH Universitas Brawijaya(Unibraw) (1990)
[sunting]Karier terpenting
- Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial
- Ketua Dewan Pengurus KONTRAS (2001)
- Koordinator Badan Pekerja KONTRAS (16 April 1998-2001)
- Wakil Ketua Dewan Pengurus YLBHI (1998)
- Wakil Ketua Bidang Operasional YLBHI (1997)
- Sekretaris Bidang Operasional YLBHI (1996)
- Direktur LBH Semarang (1996)
- Kepala Bidang Operasional LBH Surabaya (1993-1995)
- Koordinator Divisi Pembunuhan dan Divisi Hak Sipil Politik LBH Surabaya (1992-1993)
- Ketua LBH Surabaya Pos Malang
- Relawan LBH Surabaya (1989)
[sunting]Organisasi
- Sekretaris BPM FH Unibraw (1988)
- Ketua Senat Mahasiswa FH Unibraw (1989)
- Anggota HMI Komisariat Hukum Unibraw
- Ketua Umum Komisariat Hkukum Unibraw HMI Cabang Malang
- Sekretaris Al Irsyad Kabupaten Malang (1988)
- Divisi Legal Komite Solidaritas untuk Marsinah
- Sekretarsi Tim Pencari Fakta Forum Indonesia Damai.
[sunting]Penghargaan terpenting
- Right Livelihood Award 2000, Penghargaan pengabdian bidang kemajuan HAM dan kontrol sipil terhadap militer (Swedia, 8 Desember 2000)
- Mandanjeet Singh Prize, UNESCO, untuk kiprahnya mempromosikan Toleransi dan Anti-Kekerasan (2000)
- Salah satu Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru (Majalah Asiaweek, Oktober 1999)
- Man of The Year versi majalah Ummat (1998).
- Suardi Tasrif Awards, dari Aliansi Jurnalis Independen, (1998) atas nama Kontras
- Serdadu Awards, dari Organisasi Seniman dan Pengamen Jalanan Jakarta (1998)
- Yap Thiam Hien Award (1998)
- Satu dari seratus tokoh Indonesia abad XX, majalah Forum Keadilan
[sunting]Kasus-kasus penting yang pernah ditangani
- Penasehat Hukum dan anggota Tim Investigasi Kasus Fernando Araujo, dkk, di Denpasar yang dituduh merencanakan pemberontakan melawan pemerintah secara diam-diam untuk memisahkan Timor-Timur dari Indonesia; 1992
- Penasehat Hukum Kasus Jose Antonio De Jesus Das Neves (Samalarua) di Malang, dengan tuduhan melawan pemerintah untuk memisahkan Timor Timur dari Indonesia; 1994
- Penasehat Hukum Kasus Marsinah dan para buruh PT. CPS melawan KODAM V Brawijaya atas tindak kekerasan dan pembunuhan Marsinah, aktifis buruh; 1994
- Penasehat Hukum masyarakat Nipah, Madura, dalam kasus permintaan pertanggungjawaban militer atas pembunuhan tiga petani Nipah Madura, Jawa Timur; 1993
- Penasehat Hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus subversi dan perkara hukum Administrative Court (PTUN) untuk pemecatannya sebagai dosen, Jakarta; 1997
- Penasehat Hukum Muchtar Pakpahan (Ketua Umum SBSI) dalam kasus subversi, Jakarta; 1997
- Penasehat Hukum Dita Indah Sari, Coen Husen Pontoh, Sholeh (Ketua PPBI dan anggota PRD) dalam kasus subversi, Surabaya;1996
- Penasehat Hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus perburuhan PT. Chief Samsung; 1995
- Penasehat Hukum bagi 22 pekerja PT. Maspion dalam kasus pemogokan di Sidoarjo, Jawa Timur; 1993
- Penasehat Hukum DR. George Junus Aditjondro (Dosen Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga) dalam kasus penghinaan terhadap pemerintah, Yogyakarta; 1994
- Penasehat hukum Muhadi (seorang sopir yang dituduh telah menembak polisi ketika terjadi bentrokan antara polisi dengan anggota TNI AU) di Madura, Jawa Timur; 1994
- Penasehat Hukum dalam kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta; 1997-1998
- Penasehat Hukum dalam kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok 1984; sejak 1998
- Penasehat Hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi Semanggi I dan II; 1998-1999
- Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur; 1999
- Penggagas Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi di Maluku
- Penasehat Hukum dan Koordinator Advokat HAM dalam kasus-kasus di Aceh dan Papua (bersama KontraS)
Hasan Muhammad di Tiro
Teungku Hasan Muhammad di Tiro (lahir di Pidie, Aceh, 25 September 1925 – meninggal di Banda Aceh, 3 Juni 2010 pada umur 84 tahun) adalah proklamator kemerdekaan Aceh pada 4 Desember 1976. Dia ikut keluar-masuk hutan bersama pasukannya pada 1976 untuk memisahkan diri dari Indonesia. Perjuangannya itu hanya berlangsung selama tiga tahun. Karena serangan tentara Indonesia yang tak tertahankan, ia mengungsi ke berbagai negara, sebelum akhirnya menetap di Stockholm, ibu kota Swedia. Setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto, isu "Aceh merdeka" kembali menjadi sorotan dunia. Organisasinya (Gerakan Aceh Merdeka) muncul ke pentas internasional. Hasan Tiro pernah dan menandatangani deklarasi berdirinya Negara Aceh Sumatra, pada akhir 2002. Dia juga menandatangani surat perihal GAM yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan pada 25 Januari 1999. Dalam berbagai perundingan damai antara RI dan GAM, restu Hasan Tiro selalu ditunggu.
Pengakuan orang Aceh terhadap Tengku Hasan bukan hanya karena perjuangannya. Dalam tubuhnya mengalir darah biru para pejuang Aceh. Tengku Hasan lahir di Pidie, Aceh, pada 25 September 1925 di Tanjong Bungong, Lameulo, sekitar 20 km dari Sigli. Dia adalah keturunan ketiga Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro. Hasan merupakan anak kedua pasangan Tengku Pocut Fatimah dan Tengku Muhammad Hasan. Tengku Pocut inilah cucu perempuan Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro yang juga Pahlawan Nasional Indonesia.
Pada Januari 1965, Hasan menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka. Jadi, apa yang dilakukannya dengan memproklamasikan Negara Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 hanyalah kristalisasi dari ide yang sudah disosialkannya sejak 1965.
Sehari sebelum meninggal pada tanggal 2 juni 2010, Hasan Tiro dianugerahi WNI oleh pemerintah Indonesia.
Biodata
- Nama : Teungku Hasan Muhammad di Tiro
- Lahir : 25 September 1925, Pidie, Aceh
- Orangtua : Pocut Fatimah (Ibu), Teungku Muhammad Hasan (Ayah)
- Istri : Dora, keturunan Yahudi Amerika (Sebelumnya pernah masuk Islam, lalu cerai)
- Anak : Karim di Tiro (Doktor Sejarah dan mengajar di AS)
- Alamat : Norsborg, Stockholm, Swedia
[sunting]Pendidikan
- Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1945)
- Ilmu Hukum International, Universitas Columbia
[sunting]Pengalaman Organisasi
- Pernah aktif dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI)
- Pernah menjabat Ketua Muda PRI di Pidie pada 1945
- Staf Wakil Perdana Menteri II dijabat Syafruddin Prawiranegara
- Staf penerangan Kedutaan Besar Indonesia di PBB
- Presiden National Liberation Front of Aceh Sumatra
- Dinas Penerangan Delegasi Indonesia di PBB,AS, 1950-1954
- Ketua Mutabakh, Lembaga Nonstruktural Departemen Dalam Negeri Libya
- Pernah kuliah di UGM Yogya
- Dianugerahi gelar Doktor Ilmu Hukum University of Plano,Texas
- Lulusan University Columbia dan Fordam University di New York
[sunting]Karya-karya
- Mendirikan "Institut Aceh" di AS
- Dirut dari Doral International Ltd di New York
- Punya andil di Eropa, Arab dan Afrika dalam bisnis pelayaran dan penerbangan
- Diangkat oleh Raja Feisal dari Arab Saudi sebagai penasehat agung Muktamar Islam se-Dunia (1973)
- Mendeklarasikan Aceh merdeka pada 4 Desember 1976
- 1976-1979 untuk melawan pemerintah Indonesia
- Artikel berjudul The Legal Status of Acheh Sumatra under International Law 1980
- The Unfinished Diary
- Atjeh Bak Mata Donya (Aceh Dimata Dunia)
- Terlibat sebuah "federasi" 10 daerah di Sulawesi, Sumatra, dan Maluku perlawanan terhadap pemerintahan Soekarno
- Menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka,1965
Minggu, 09 Desember 2012
Kamis, 06 Desember 2012
Pemenang penghargaan Ballon d'Or
1956: Stanley Matthews (Inggris)
1957: Alfredo Di Stefano (Spanyol)
1958: Raymond Kopa (Prancis)
1959: Alfredo Di Stefano (Spanyol)
1960: Luis Suarez (Spanyol)
1961: Omar Sivori (Italia)
1962: Josef Masopust (Ceko)
1963: Lev Yachin (Uni Soviet)
1964: Denis Law (Skotlandia)
1965: Eusebio (Portugal)
1966: Bobby Charlton (Inggris)
1967: Florian Albert (Hungaria)
1968: George Best (Irlandia Utara)
1969: Gianni Rivera (Italia)
1970: Gerd Mueller (Jerman)
1971: Johan Cruyff (Belanda)
1972: Franz Beckenbauer (Jerman)
1973: Johan Cruyff (Belanda)
1974: Johan Cruyff (Belanda)
1975: Oleg Blokhin (Uni Soviet)
1976: Franz Beckenbauer (Jerman)
1977: Alan Simonsen (Denmark)
1978: Kevin Keegan (Inggris)
1979: Kevin Keegan (Inggris)
1980: Karl-Heinz Rummenigge (Jerman)
1981: Karl-Heinz Rummenigge (Jerman)
1982: Paolo Rossi (Italia)
1983: Michel Platini (Prancis)
1984: Michel Platini (Prancis)
1985: Michel Platini (Prancis)
1986: Igor Belanov (Uni Soviet)
1987: Ruud Gullit (Belanda)
1988: Marco van Basten (Belanda)
1989: Marco van Basten (Belanda)
1990: Lothar Matthaeus (Jerman)
1991: Jean-Pierre Papin (Prancis)
1992: Marco van Basten (Belanda)
1993: Roberto Baggio (Italia)
1994: Hristo Stoichkov (Bulgaria)
1995: George Weah (Liberia)
1996: Matthias Sammer (Jerman)
1997: Ronaldo (Brazil)
1998: Zinedine Zidane (Prancis)
1999: Rivaldo (Brazil)
2000: Luis Figo (Portugal)
2001: Michael Owen (Inggris)
2002: Ronaldo (Brazil)
2003: Pavel Nedved (Ceko)
2004: Andrei Shevchenko (Ukraina)
2005: Ronaldinho (Brazil)
2006: Fabio Cannavaro (Italia)
2007: Kaka (Brazil)
2008: Cristiano Ronaldo (Portugal)
2009: Lionel Messi (Argentina)
2010: Lionel Messi (Argentina)
2011: Lionel Messi (Argentina
1957: Alfredo Di Stefano (Spanyol)
1958: Raymond Kopa (Prancis)
1959: Alfredo Di Stefano (Spanyol)
1960: Luis Suarez (Spanyol)
1961: Omar Sivori (Italia)
1962: Josef Masopust (Ceko)
1963: Lev Yachin (Uni Soviet)
1964: Denis Law (Skotlandia)
1965: Eusebio (Portugal)
1966: Bobby Charlton (Inggris)
1967: Florian Albert (Hungaria)
1968: George Best (Irlandia Utara)
1969: Gianni Rivera (Italia)
1970: Gerd Mueller (Jerman)
1971: Johan Cruyff (Belanda)
1972: Franz Beckenbauer (Jerman)
1973: Johan Cruyff (Belanda)
1974: Johan Cruyff (Belanda)
1975: Oleg Blokhin (Uni Soviet)
1976: Franz Beckenbauer (Jerman)
1977: Alan Simonsen (Denmark)
1978: Kevin Keegan (Inggris)
1979: Kevin Keegan (Inggris)
1980: Karl-Heinz Rummenigge (Jerman)
1981: Karl-Heinz Rummenigge (Jerman)
1982: Paolo Rossi (Italia)
1983: Michel Platini (Prancis)
1984: Michel Platini (Prancis)
1985: Michel Platini (Prancis)
1986: Igor Belanov (Uni Soviet)
1987: Ruud Gullit (Belanda)
1988: Marco van Basten (Belanda)
1989: Marco van Basten (Belanda)
1990: Lothar Matthaeus (Jerman)
1991: Jean-Pierre Papin (Prancis)
1992: Marco van Basten (Belanda)
1993: Roberto Baggio (Italia)
1994: Hristo Stoichkov (Bulgaria)
1995: George Weah (Liberia)
1996: Matthias Sammer (Jerman)
1997: Ronaldo (Brazil)
1998: Zinedine Zidane (Prancis)
1999: Rivaldo (Brazil)
2000: Luis Figo (Portugal)
2001: Michael Owen (Inggris)
2002: Ronaldo (Brazil)
2003: Pavel Nedved (Ceko)
2004: Andrei Shevchenko (Ukraina)
2005: Ronaldinho (Brazil)
2006: Fabio Cannavaro (Italia)
2007: Kaka (Brazil)
2008: Cristiano Ronaldo (Portugal)
2009: Lionel Messi (Argentina)
2010: Lionel Messi (Argentina)
2011: Lionel Messi (Argentina
Kamus Bahasa Gaul Terbaru
Pada kesempatan hari ini ocimnet
mendapatkan beberapa bahasa gaul, jika memang dirasa salah silahkan
koreksi agar nanti saya perbaharui. Silahkan lihat dibawah ini:
Jika ada yang ingin menambahkan atau sekedar memberi saran jika ada yang salah tentang kamus bahasa gaul, silahkan langsung saja berikan melalui kotak komentar yang sudah ocimnet sediakan dibawah postingan terbaru ini. Jangan lupa mampir kembali di lain kesempatan, sebab apabila ada bahasa gaul baru kalian tidak akan ketinggalan satu kata pun.
Kata Gaul | Arti Kata |
---|---|
Ciyus | Serius |
Miapah | Demi apa |
Lahacia | Rahasia |
Enelan | Beneran |
Cungguh | Sungguh |
Akooh | Aku |
Maacih | Terima kasih |
Macama | Sama-sama |
Macapah | Sama Siapa/Dengan Siapa |
Binun | Bingung |
Ca Oong Cih | Masa Bohong Sih |
LeFo | Lelet Info (singkatan) |
Baryaw | Sabar yah (singkatan) |
Gudnyus | Good news (Berita Bagus) |
Kiyim | Kirim |
Amaca Cih | Ah Masa Sih |
Cemungudh | Semangat |
Camplet | Kirim |
Cendili | Sendiri |
Maam | Makan |
Jika ada yang ingin menambahkan atau sekedar memberi saran jika ada yang salah tentang kamus bahasa gaul, silahkan langsung saja berikan melalui kotak komentar yang sudah ocimnet sediakan dibawah postingan terbaru ini. Jangan lupa mampir kembali di lain kesempatan, sebab apabila ada bahasa gaul baru kalian tidak akan ketinggalan satu kata pun.
Cerita Lucu Terbaru 2012
Cerita Lucu 1
Bu Guru: Anak-anak, Kenapa kita harus mencegah terjadinya perang?! Murid : Biar belum makin ramai nama-nama pahlawan yang harus kita hapal Bu. Bu Guru: %&#$*&#??... #$**())
Cerita Lucu 2
Suatu hari seorang anak kecil masuk ke satu toko burung. Setengah jam anak itu ngeliatin berbagai burung yang ada. Penjual Burung : “Dek.. atas tadi liat-liat, emang lagi nyari burung apa?” Anak Kecil : “Em, Angry Bird ada gak om?” Penjual Burung : ****** -_- *******
Cerita Lucu 3
CO: Di antara seluruh bagian tubuhmu ak paling suka jari kelingking mu Ce: Lho napa bang? CO: soalnya cocok banget bagi korek upilku Ce: *%$#^@(-- $%$#%*@) T_T
Cerita Lucu 4
ce : mas... kita putus !!! co : wah sayang.. padahal aku baru ajah beli mobil buat kita jalurbiar gak kepanasan lagi!! ce : Masa? hehe, aku cuma beckalian doang kok mas. co : Hahaha, aku dan cuma beckalian kok say.. ce : *%)(!!($*#@... *ambil bata siap dilempar.
Cerita Lucu 5
Suatu hari Maria (4 tahun) tiba-tiba mendatangi mamanya yang sedang ada di dapur. Maria : "Mama..mama.. Tolong Fitri mama.." Mama (kebingungan - siapa tu Fitri?) : "Kenapa sayang? Fitri nya kenapa?" Maria : "itu mama, Maria liat di tivi, Fitri imut digodain 3 preman jelek.." Mama : *Gubrak*
Bu Guru: Anak-anak, Kenapa kita harus mencegah terjadinya perang?! Murid : Biar belum makin ramai nama-nama pahlawan yang harus kita hapal Bu. Bu Guru: %&#$*&#??... #$**())
Cerita Lucu 2
Suatu hari seorang anak kecil masuk ke satu toko burung. Setengah jam anak itu ngeliatin berbagai burung yang ada. Penjual Burung : “Dek.. atas tadi liat-liat, emang lagi nyari burung apa?” Anak Kecil : “Em, Angry Bird ada gak om?” Penjual Burung : ****** -_- *******
Cerita Lucu 3
CO: Di antara seluruh bagian tubuhmu ak paling suka jari kelingking mu Ce: Lho napa bang? CO: soalnya cocok banget bagi korek upilku Ce: *%$#^@(-- $%$#%*@) T_T
Cerita Lucu 4
ce : mas... kita putus !!! co : wah sayang.. padahal aku baru ajah beli mobil buat kita jalurbiar gak kepanasan lagi!! ce : Masa? hehe, aku cuma beckalian doang kok mas. co : Hahaha, aku dan cuma beckalian kok say.. ce : *%)(!!($*#@... *ambil bata siap dilempar.
Cerita Lucu 5
Suatu hari Maria (4 tahun) tiba-tiba mendatangi mamanya yang sedang ada di dapur. Maria : "Mama..mama.. Tolong Fitri mama.." Mama (kebingungan - siapa tu Fitri?) : "Kenapa sayang? Fitri nya kenapa?" Maria : "itu mama, Maria liat di tivi, Fitri imut digodain 3 preman jelek.." Mama : *Gubrak*
Kumpulan Kata Kata Gombal Rayuan Cinta
Saat pertama kali bertemu, dirimu selalu hadir dalam hatiku. Waktu berjalan bersama bayangmu, inginnya selalu dekat denganmu.
Bila bunga cinta gugur menyelubungi hatiku yang sepi dan pudar bersama cinta. Tiada hal yang terindah selain cinta. Cinta yang lahir dari hati.
Ingin meraih kembali cintamu menjadi kenyataan. Saat diriku dalam siksaan cinta, dirimu melenggang pergi tanpa pernah memikirkanku.
Untuk apa berlari dalam kelam? Sedang kabut pun tak mau menyibak. Biarlah semua berlalu, mimpi pun aku tak ingin. Meski rindu ini tercipta untukmu.
Adakah di hatimu terbesit satu harapan untuk berjanji selamanya bersamaku? Andai dirimu berada disini untuk membuka kembali jalan cinta. Ada rasa rindu disana yang mengisi relung hati. Adakah rindu di hatimu seperti yang kurasakan?
Kutahu kau mencintaiku saat kulihat binar matamu bersinar saat menatapku, teduh dan hangat. Kutahu kaulah tempatku bersandar dan berlindung.
Aku dengar bisikan angin sampaikan pesanmu padaku. Aku rasakan tetesan embun sebagai lambang kasih sayangmu. Kulihat pelangi hati sebagai gambaran cintamu padaku.
Kurasakan ketulusan, kejujuran, dan kesetiaanmu padaku. Kini aku menyadari bila dirimu kau sangat sayang padaku. Tapi semua terasa menjadi tiada indah tanpa dirimu. Kan kujaga semua yang pernah kau berikan padaku, cinta.
Kukirimkan malam ini cinta suciku untukmu bersama hembusan angin teduh. Kusalurkan kasih sayangku melalui pori-pori jiwaku untuk bekal tidur yang kau jenjang dalam dekapan kasih membelai jiwamu.
Mengapa harus berjumpa saat diriku telah berdua? Ingin diriku lari dari kenyataan bersama hasratku bersamamu. Namun kutak kuasa melawan sumpah yang telah terucap.
Cinta pandangan hati adalah anugerah. Cinta yang tumbuh dari hati meninggalkan rasa sayang yang sangat mendalam. Bila seseorang dapat merasakan cinta yang tumbuh dari hati, itulah yang disebut cinta sejati.
Ingin kututurkan kata demi kata, tentang perasaanku padamu.dirimu adalah cahaya dalam hatiku? Semoga kita dapat bersatu.
Lembayung tergores kelam, menjelajah anganku pilu. Getar kasihmu dalam badai, tinggalkan mimpi menuju harapan. Adakah harapan itu untukku?
Ketahuilah, cinta tak akan pernah sekalipun mengetahui tingkat kedalamannya, bila ia belum diterkam oleh perpisahan.
Aku datang atas nama cinta dan kini kau datang membawa putih cintamu yang begitu manis melekat dalam relung jiwaku.
Jika kegelapan menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga dari penglihatan kita. Ia tidak akan menyembunyikan cinta dalam hati kita.
Andaikan saja aku berani berkata cinta. Kini diriku merasa lelah memendam rasa. Ingin kuungkapkan semua, meski tanpa akhir terindah.
Meski cinta tak terbalaskan, tapi tetap akan kutunggu hingga engkau hanya memikirkanku seorang.
Cinta adalah misteri yang sulit dimengerti. Cinta merupakan anugerah bagi insan manusia. Cinta adalah kebahagiaan yang terpancar dalam diri seseorang, meski terkadang cinta juga meninggalkan rasa sakit. Adakah cinta abadi? Akankah cinta selalu bersemi?
Cinta berpuisi seribu makna. Bertahun-tahun perjalanan cinta yang tak pernah terpisahkan oleh waktu dan jarak.
Berharap datangnya cinta bagai bunga di musim lalu, dan mengharap turunnya hujan. Kupercaya akan janji, seperti kupercaya terbitnya matahari esok pagi.
Terlihat rona mata yang indah, penuh gairah dan kedewasaan. Ramah kala menyapa, dan indah saat bertutur. Entah harus berkata apa, hati ini terpikat oleh pesonanya.
Anganku tak berhenti bersajak. Walau kutahu, kau tak pernah menganggap diriku ada, meski rasa letih mendera, aku tak akan pernah melepaskannya lagi. Kau hanya mimpi yang tak akan menjadi nyata hingga segala rasa harus padam dan berakhir. Kan selalu kurasakan hadirmu antara ada dan tiada.
Dingin angin malam membawa khayalan kian pasti. Kugantung impian dan asa, dan aku berjanji tidak akan mengecewakan dirinya.
Mencintaimu setulus hati, mengarungi lautan untuk mendapatkan cinta suci. Tak akan pernah menduakanmu walaupun terpisah jarak dan perbedaan.
Tak semua kata dapat terucap, lain di mulut lain di hati. Suatu hari nanti, kau akan tahu, rasa cinta yang tersimpan.
Nikmatilah cinta dengan kasih putih, maka akan lahir cinta sejati.
Mengagumimu apa adanya dan menjadi inspirasi dalam hidupku. Membangkitkan rasa cintaku menjadi tak terbatas. Kini, kuserahkan diriku apa adanya.
Tak akan pernah tahu, kemana mata hati melangkah dan berpijak. Sosokmu hanya banyang semu di hati. Abadilah asa bersama mimpiku.
Sesaat mengenal telah menambah arti dalam hidupku. Kudapatkan anugerah terindah di bulan penuh berkah. Tanpa kata janji, hanya ungkapan cinta dan saling pecaya. Berdua kita jelang masa depan bersama dalam satu cinta, abadi selamanya.
Rindu akan belaianmu, kasih sayang, dan ketegaranmu. Walau semua itu t’lah berlalu, tapi takkan pernah terlupakan hingga akhir hayatku.
Saat bertemu, aku tak peduli. Saat kau pergi, aku selalu menantimu. Apakah ini namanya cinta?
Kau datang disaat keegoisan akan cinta tengah mendera. Membawa cahaya dan kedamaian, membuatku tidak mudah menyerah untuk merengkuh kisah cinta bersamamu.
Dalam hati aku menanti, kuserahkan hati sebagai tanda ketulusan cinta.
Meski adakah cinta yang tulus setelah sekian lama lelah mencari. Kapankah perjalanan ini kan berakhir?
Penderitaanku adalah bayangan gelap bagi dirimu, saat kesetiaan menjadi alasan untuk mencampakanku! Aku takkan lari dari cintamu yang selalu memasungku.
Sesuatu yang terbesar dalam hidup ialah mengampuni orang yang menyakiti kita dan tetap mengasihinya.
Jangan pernah berkata selamat tinggal jika masih ingin mencoba. Jangan pernah menyerah selama merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata ya bila tidak menyukainya.
Untuk apa bicara cinta, jika hatimu tak terbuka. Untuk apa bicara cinta, jika matamu tak bercahaya. Untuk apa bicara cinta, jika hanya membuatmu menderita. Bagiku, dirimu adalah SANG CINTA
Apakah arti cinta jika tidak saling mengerti satu sama lain. Jika keegoisan yang muncul, itu bukanlah cinta.
Seseorang tak akan pernah menyadari dalamnya rasa cinta sampai tiba saat perpisahan.
Cinta bagaikan sepasang burung yang tumbuh melalui jiwa, rasa dan raga. Cinta dapat dimiliki melalui perasaan dua hati..
Kuingin lebih mencintaimu sebelum saat lepaskan tubuhku. Kuingin rasakan cintamu seutuhnya sebelum saat tinggalkan jiwaku. Cumbuilah cintaku, belailah hatiku dan peluklah erat jiwaku untuk selamanya.
Cinta adalah saling memiliki. Kasih sayang adalah saling memberi. Cinta adalah kejujuran. Mencintai bukan untuk saling menghianati.
Apakah cinta itu? Hingga kini masih kunanti hadirnya di relung hatiku.
Cinta tak harus memiliki dan mencintai bukanlah menguasai. Biarlah kumencintai dengan caraku sendiri.
Jangan sebut cinta abadi jika hanya ingin merasakannya. Hiduplah cinta dan tinggalah di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar berduri. Leluasa menikmati tebaran keharumannya. Namun tak kuasa untuk memetiknya. Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
Cinta tak harus memiliki tapi hanya bisa dirasakan. Berpisah tak harus ada rasa benci. Hanya cinta yang mampu mengatasinya.
Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian. Cinta bukanlah segalanya. Tak perlu berlebihan memperlakukannya. Cintailah sang pencipta cinta.
Adakalahnya cinta datang tiba-tiba. Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat. Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja. Tapi cintaku untuk selamanya, dan namamu terukir dilubuk hatiku.
Jika ditakdirkan untuk bersama, kutak ingin hanya janji dan kata setia. Cinta butuh kepastian yanhg nyata.
Saat kutatap wajah sang malam. Dirimu hadir dalam tatapan mataku. Begitu lekat dalam hembusan bayu. Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku.
Sejak pertama bertemu, ada getar di hati walau hanya sekejap. Saat saling mengenal telah membingkai kenangan manis. Meski tak bisa bersama tapi bayangmu menghiasi hari –hariku. Meskipun jarak memisahkan tapi rasa sayang tetap ada walau hanya di hati saja.
Untuk rembulan di sayab Jibril. Aku selalu menanti di tepi kematianku. Tapi aku tak kuat menanti lama dan mengubur rindu di pusara jiwaku. Kubiarkan kerinduan itu mengembara, melayang dalam dimensi hening. Kujaga aurora mata hati yang datang menyapaku
Mungkin itu saja kumpulan kata kata gombal rayuan cinta yang begitu banyak sekali dari kami, terima kasih sudah berkunjung dan membaca berita terbaru saat ini. Kalau ada yang menyukai serta punya pemikiran sendiri mengapa tidak berbagi dengan kita semua, caranya cukup berikan lewat kotak komentar dibawah.
Bila bunga cinta gugur menyelubungi hatiku yang sepi dan pudar bersama cinta. Tiada hal yang terindah selain cinta. Cinta yang lahir dari hati.
Ingin meraih kembali cintamu menjadi kenyataan. Saat diriku dalam siksaan cinta, dirimu melenggang pergi tanpa pernah memikirkanku.
Untuk apa berlari dalam kelam? Sedang kabut pun tak mau menyibak. Biarlah semua berlalu, mimpi pun aku tak ingin. Meski rindu ini tercipta untukmu.
Adakah di hatimu terbesit satu harapan untuk berjanji selamanya bersamaku? Andai dirimu berada disini untuk membuka kembali jalan cinta. Ada rasa rindu disana yang mengisi relung hati. Adakah rindu di hatimu seperti yang kurasakan?
Kutahu kau mencintaiku saat kulihat binar matamu bersinar saat menatapku, teduh dan hangat. Kutahu kaulah tempatku bersandar dan berlindung.
Aku dengar bisikan angin sampaikan pesanmu padaku. Aku rasakan tetesan embun sebagai lambang kasih sayangmu. Kulihat pelangi hati sebagai gambaran cintamu padaku.
Kurasakan ketulusan, kejujuran, dan kesetiaanmu padaku. Kini aku menyadari bila dirimu kau sangat sayang padaku. Tapi semua terasa menjadi tiada indah tanpa dirimu. Kan kujaga semua yang pernah kau berikan padaku, cinta.
Kukirimkan malam ini cinta suciku untukmu bersama hembusan angin teduh. Kusalurkan kasih sayangku melalui pori-pori jiwaku untuk bekal tidur yang kau jenjang dalam dekapan kasih membelai jiwamu.
Mengapa harus berjumpa saat diriku telah berdua? Ingin diriku lari dari kenyataan bersama hasratku bersamamu. Namun kutak kuasa melawan sumpah yang telah terucap.
Cinta pandangan hati adalah anugerah. Cinta yang tumbuh dari hati meninggalkan rasa sayang yang sangat mendalam. Bila seseorang dapat merasakan cinta yang tumbuh dari hati, itulah yang disebut cinta sejati.
Ingin kututurkan kata demi kata, tentang perasaanku padamu.dirimu adalah cahaya dalam hatiku? Semoga kita dapat bersatu.
Lembayung tergores kelam, menjelajah anganku pilu. Getar kasihmu dalam badai, tinggalkan mimpi menuju harapan. Adakah harapan itu untukku?
Ketahuilah, cinta tak akan pernah sekalipun mengetahui tingkat kedalamannya, bila ia belum diterkam oleh perpisahan.
Aku datang atas nama cinta dan kini kau datang membawa putih cintamu yang begitu manis melekat dalam relung jiwaku.
Jika kegelapan menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga dari penglihatan kita. Ia tidak akan menyembunyikan cinta dalam hati kita.
Andaikan saja aku berani berkata cinta. Kini diriku merasa lelah memendam rasa. Ingin kuungkapkan semua, meski tanpa akhir terindah.
Meski cinta tak terbalaskan, tapi tetap akan kutunggu hingga engkau hanya memikirkanku seorang.
Cinta adalah misteri yang sulit dimengerti. Cinta merupakan anugerah bagi insan manusia. Cinta adalah kebahagiaan yang terpancar dalam diri seseorang, meski terkadang cinta juga meninggalkan rasa sakit. Adakah cinta abadi? Akankah cinta selalu bersemi?
Cinta berpuisi seribu makna. Bertahun-tahun perjalanan cinta yang tak pernah terpisahkan oleh waktu dan jarak.
Berharap datangnya cinta bagai bunga di musim lalu, dan mengharap turunnya hujan. Kupercaya akan janji, seperti kupercaya terbitnya matahari esok pagi.
Terlihat rona mata yang indah, penuh gairah dan kedewasaan. Ramah kala menyapa, dan indah saat bertutur. Entah harus berkata apa, hati ini terpikat oleh pesonanya.
Anganku tak berhenti bersajak. Walau kutahu, kau tak pernah menganggap diriku ada, meski rasa letih mendera, aku tak akan pernah melepaskannya lagi. Kau hanya mimpi yang tak akan menjadi nyata hingga segala rasa harus padam dan berakhir. Kan selalu kurasakan hadirmu antara ada dan tiada.
Dingin angin malam membawa khayalan kian pasti. Kugantung impian dan asa, dan aku berjanji tidak akan mengecewakan dirinya.
Mencintaimu setulus hati, mengarungi lautan untuk mendapatkan cinta suci. Tak akan pernah menduakanmu walaupun terpisah jarak dan perbedaan.
Tak semua kata dapat terucap, lain di mulut lain di hati. Suatu hari nanti, kau akan tahu, rasa cinta yang tersimpan.
Nikmatilah cinta dengan kasih putih, maka akan lahir cinta sejati.
Mengagumimu apa adanya dan menjadi inspirasi dalam hidupku. Membangkitkan rasa cintaku menjadi tak terbatas. Kini, kuserahkan diriku apa adanya.
Tak akan pernah tahu, kemana mata hati melangkah dan berpijak. Sosokmu hanya banyang semu di hati. Abadilah asa bersama mimpiku.
Sesaat mengenal telah menambah arti dalam hidupku. Kudapatkan anugerah terindah di bulan penuh berkah. Tanpa kata janji, hanya ungkapan cinta dan saling pecaya. Berdua kita jelang masa depan bersama dalam satu cinta, abadi selamanya.
Rindu akan belaianmu, kasih sayang, dan ketegaranmu. Walau semua itu t’lah berlalu, tapi takkan pernah terlupakan hingga akhir hayatku.
Saat bertemu, aku tak peduli. Saat kau pergi, aku selalu menantimu. Apakah ini namanya cinta?
Kau datang disaat keegoisan akan cinta tengah mendera. Membawa cahaya dan kedamaian, membuatku tidak mudah menyerah untuk merengkuh kisah cinta bersamamu.
Dalam hati aku menanti, kuserahkan hati sebagai tanda ketulusan cinta.
Meski adakah cinta yang tulus setelah sekian lama lelah mencari. Kapankah perjalanan ini kan berakhir?
Penderitaanku adalah bayangan gelap bagi dirimu, saat kesetiaan menjadi alasan untuk mencampakanku! Aku takkan lari dari cintamu yang selalu memasungku.
Sesuatu yang terbesar dalam hidup ialah mengampuni orang yang menyakiti kita dan tetap mengasihinya.
Jangan pernah berkata selamat tinggal jika masih ingin mencoba. Jangan pernah menyerah selama merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata ya bila tidak menyukainya.
Untuk apa bicara cinta, jika hatimu tak terbuka. Untuk apa bicara cinta, jika matamu tak bercahaya. Untuk apa bicara cinta, jika hanya membuatmu menderita. Bagiku, dirimu adalah SANG CINTA
Apakah arti cinta jika tidak saling mengerti satu sama lain. Jika keegoisan yang muncul, itu bukanlah cinta.
Seseorang tak akan pernah menyadari dalamnya rasa cinta sampai tiba saat perpisahan.
Cinta bagaikan sepasang burung yang tumbuh melalui jiwa, rasa dan raga. Cinta dapat dimiliki melalui perasaan dua hati..
Kuingin lebih mencintaimu sebelum saat lepaskan tubuhku. Kuingin rasakan cintamu seutuhnya sebelum saat tinggalkan jiwaku. Cumbuilah cintaku, belailah hatiku dan peluklah erat jiwaku untuk selamanya.
Cinta adalah saling memiliki. Kasih sayang adalah saling memberi. Cinta adalah kejujuran. Mencintai bukan untuk saling menghianati.
Apakah cinta itu? Hingga kini masih kunanti hadirnya di relung hatiku.
Cinta tak harus memiliki dan mencintai bukanlah menguasai. Biarlah kumencintai dengan caraku sendiri.
Jangan sebut cinta abadi jika hanya ingin merasakannya. Hiduplah cinta dan tinggalah di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar berduri. Leluasa menikmati tebaran keharumannya. Namun tak kuasa untuk memetiknya. Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
Cinta tak harus memiliki tapi hanya bisa dirasakan. Berpisah tak harus ada rasa benci. Hanya cinta yang mampu mengatasinya.
Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian. Cinta bukanlah segalanya. Tak perlu berlebihan memperlakukannya. Cintailah sang pencipta cinta.
Adakalahnya cinta datang tiba-tiba. Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat. Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja. Tapi cintaku untuk selamanya, dan namamu terukir dilubuk hatiku.
Jika ditakdirkan untuk bersama, kutak ingin hanya janji dan kata setia. Cinta butuh kepastian yanhg nyata.
Saat kutatap wajah sang malam. Dirimu hadir dalam tatapan mataku. Begitu lekat dalam hembusan bayu. Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku.
Sejak pertama bertemu, ada getar di hati walau hanya sekejap. Saat saling mengenal telah membingkai kenangan manis. Meski tak bisa bersama tapi bayangmu menghiasi hari –hariku. Meskipun jarak memisahkan tapi rasa sayang tetap ada walau hanya di hati saja.
Untuk rembulan di sayab Jibril. Aku selalu menanti di tepi kematianku. Tapi aku tak kuat menanti lama dan mengubur rindu di pusara jiwaku. Kubiarkan kerinduan itu mengembara, melayang dalam dimensi hening. Kujaga aurora mata hati yang datang menyapaku
Mungkin itu saja kumpulan kata kata gombal rayuan cinta yang begitu banyak sekali dari kami, terima kasih sudah berkunjung dan membaca berita terbaru saat ini. Kalau ada yang menyukai serta punya pemikiran sendiri mengapa tidak berbagi dengan kita semua, caranya cukup berikan lewat kotak komentar dibawah.
Langganan:
Postingan (Atom)